Sidrap Proyeksikan Diri Jadi Kota Energi Baru Terbarukan

By Admin

nusakini.com--Menjadi tuan rumah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) komersial dan terbesar pertama di Indonesia, membuat Kabupaten Sidrap punya ikon kota baru. "Hari ini Sidrap dikenal sebagai daerah penghasil beras, nanti kita berharap akan bergeser menjadi kota kincir," ungkap Sekretaris Daerah Sidrap, Sudirman Bungi. 

Keberhasilan pembangunan PLTB Sidrap membuat Kabupaten Sindendreng Rappang ini ketagihan mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Tidak hanya bayu, surya, kotoran sapi dan sekam pun akan diolah jadi listrik. 

"Jadi adanya pembangkit listrik tenaga angin ini sebagai energi terbarukan menginspirasi untuk membangun lagi sumber-sumber energi lain dari resource yang terbarukan," tambah Sudirman 

Jika cita-cita ini terwujud, Sudirman Bungi mengungkapkan bahwa Sidrap siap berbagi ilmu dengan daerah lain di Indonesia yang akan dan ingin mengembangkan EBT. 

"Ini akan menjadi kota energi terbarukan. Orang boleh belajar kesini tentang energi terbarukan. Tidak hanya angin tapi juga bisa lihat bagaimana solar cell, bagaimana biogass kemudian bagaimana sekam di buat jadi listrik," ujar Sudirman optimis. 

Semangat luar biasa ini diungkapkan Sudirman Bungi disela-sela kunjungannya mendampingi rombongan Kementerian ESDM di PLTB Sidrap, belum lama ini. Sudirman menuturkan bahwa Sidrap memang kaya akan potensi EBT, dan pihaknya siap menjadikan Sidrap menjadi kota Energi Baru Terbarukan. 

"Temanya kita akan jadikan Sidrap ini sebagai kota energi terbarukan, jadi nanti akan kita bangun kegiatan kegiatan lain lagi yang jenis-jenis pembangkit energi listrik dari energi terbarukan yang lain. Seperti dari sekam, kami punya sawah 46 ribu hektar dan sekam itu bisa dikelola menjadi pembangkit listrik tenaga sekam, kami juga daerah perternakan, populasi sapi sangat banyak, kotoran-kotoran sapi itu juga bisa dibuat biogass," kata Sudirman dengan semangat 

Diakui Sudirman, dengan adanya PLTB Sidrap ini, selain meningkatkan pasokan listrik kepada masyarakat, juga mendorong pengembangan sektor lain contohnya pariwisata. Pihak pemerintah daerah dan investor telah berkomunikasi mewujudkan hal tersebut. Mulai dari akses jalan, ketersediaan lahan parkir, serta titik-titik tempat ber-foto yang bisa diabadikan pengunjung dalam radius aman. 

"Saya kira prospek untuk menjadi tempat wisata yang sangat menarik itu pasti. Pertama karena ini sangat ikonik, pertama di Indonesia. Semua orang penasaran bagaimana melihat ini. Dan kami bersama investor sudah berencana untuk menyiapkan infrastruktur-infrastruktur yang bisa mendukung tourism datang kemari," tutur Sudirman 

Pembangunan infrastruktur ini nantinya akan dilakukan sepenuhnya oleh investor namun pengelolaanya akan dilakukan oleh Pemerintah Desa dan Pemerintah Daerah. (p/ab)